Di dunia ini, pekerjaan
yang kita lakukan hanyalah keterpaksaan untuk mendapatkan uang guna memenuhi
kebutuhan dan keinginan hidup, agar mencapai kekayaan dan terlepas dari
kekurangan yang disebut sebagai kemiskinan.
Begitu pula ibadah yang
kita lakukan selama ini hanyalah keterpaksaan untuk mendapatkan pahala guna
mencapai keindahan yang disebut sebagai surga, agar terlepas dari dosa dan
keburukan yang disebut sebagai neraka.
Itulah konsep kandang yang
ada selama ini. Kandang keterbatasan, kandang keterpaksaan, kandang ketakutan.
Bukan kandang kebebasan, ataupun kandang pengetahuan & pemahaman yang tentu
saja lebih luas....
Selama ini kita hanya tahu
“bagaimana” cara melakukannya saja. Kita tidak tahu dan tidak pernah mau tahu “mengapa”
harus demikian....
Mengapa kita semua
melakukan itu...? Akankah kita tetap bekerja jika hanya diberi sedikit upah...?
Atau akankah kita tetap bekerja jika tidak diberi uang...? Akankah kita tetap
beribadah jika tidak diberi pahala dan surga...?
Saya yakin, jawaban anda
adalah “TIDAK”. Hanya ada beberapa saja yang menjawab “YA”, mereka pastilah sudah tahu “mengapa” demikian..., mereka sudah keluar kandang....
Lalu, apa yang selama ini
telah anda lakukan...? Anda melakukan itu semua dengan keterpaksaan, bukan
berdasarkan kemauan dan pengetauan anda. Tanpa disadari, anda adalah produk
dari kandang pikiran yang sempit, tempat anda dibesarkan.... sesuatu yang
disebut sebagai kandang modern selama ini...
Dan sesuatu yang dilakukan
dengan keterpaksaan, hasilnya tidak akan sebagus dan senyaman jika dilakukan berdasarkan
kemauan, pengetahuan dan pemahaman.
Mengapa kita bekerja....?
Mengapa kita beribadah....?
Benar2 dua hal yang mirip,
urusan dunia dan urusan akhirat....
sebenarnya monyet yang komen ini dah lama mau keluar kandang,tapi gak tau pintu keluarnya, eee.... pintunya malah di buka sama mas brw......., keluar yooouuuk..... tq mas brw moga berkah.
ReplyDeleteyg makhluk "mengapa" jg bilang ini sudah manjadi Sunnatullah sudah takdirNya,
ReplyDeleteasal saja jangan bilang seperti lagu Desi takdir itu kejam, toh kalau masalah akhirat kita perlu adaptasi, sekalipun tingkatan tidak setinggi keikhlasan para wali...
Sebagian manusia menyembah tuhan karena apa adanya, tuhan yng menciptakan kita jadi kita menyembah tuhan dan sebagian manusia menyembah tuhan karena ada apanya yaitu mengharap surga dan takut neraka. Apakah anda akan berbakti kepads orang tua anda jika orang tua anda tidk mempunyai uang? Apakah anda ingin patuh kepada tuhan jika tuhan tdk mempunysi surgs?
ReplyDelete