Click 3

Thursday 22 August 2013

Monyet, Gajah, & Kuman



Kita sudah terbiasa dari generasi ke generasi membenarkan kebiasaan, bukan membiasakan kebenaran....
Sebagian besar aktivitas hidup kita ternyata seperti yang dilakukan monyet dalam kandang tersebut. Kita hanya mengikuti kebiasaan dan pola pikir yang sudah ada.
Jadi berdasarkan “pola pikir dari generasi ke generasi", pola pikir kita memang pola pikir “monyet dalam kandang" itu .... :-)
Misalnya..., mari kita lihat contoh berikut....
Dalam suatu institusi agama.... Sebagian besar pasti mengikuti generasi sebelumnya yang telah melahirkannya. Lalu setelah tumbuh dan dewasa, pasti mempercayai kebiasaan yang dilakukan generasi sebelumnya itu sebagai suatu kebenaran.
Dan biasanya yang diberikan kepada generasi berikutnya merupakan pemahaman dari pola pikir yang sudah ada beserta aturan2nya, bukan petunjuk untuk mencari kebenaran. Dan menyatakan bahwa kebiasaan seperti inilah yang benar....
Sehingga generasi berikutnya pun mempercayai begitu saja, tanpa pernah mempertanyakan mengapa demikian.... Tanpa mempertanyakan apakah benar2 “benar” kebiasaan yang sudah dilakukan selama ini.... Tanpa pernah mencari tahu, filosofi apa yang ada dibalik kebiasaan yang dilakukan selama ini...
Karena kebiasaan itu sudah dianggap menjadi suatu kebenaran, maka, kita tidak akan pernah mencoba menengok kebenaran serta filosofi kebiasaan yang sudah kita percayai sejak kecil tersebut. Generasi berikutnya hanya mengikuti pola pikir yang sudah ada dan tidak pernah membuka parasut lagi. Karena memang tidak pernah diberi petunjuk untuk membuka parasut. Generasi itu sudah terbiasa dengan parasut yang terbungkus rapi....
Bahkan dari generasi ke generasi, banyak diantara kita cenderung menyalahkan apa yang menjadi kebiasaan orang lain dan membenarkan kebiasaan sendiri.  Bahkan, sampai timbul aliran yang berbeda dalam institusi yang sama. Masing2 aliran biasanya memiliki aturan kebiasaan yang berbeda, dan merasa bahwa aturan merekalah yang benar. Aturan itulah yang biasanya mereka bahas dari generasi ke generasi, bukan petunjuknya.....
Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang pantai terlihat jelas. Marilah kita tengok kebiasaan kita masing2 tanpa menghakimi kebiasaan lain....
Mengapa contohnya kandang institusi agama...?
Karena monyet yang satu ini hanya sekedar ingin menunjukkan apa yang telah kita lakukan selama ini.... Benarkah apa yang kita lakukan selama ini...? Marilah kita koreksi diri sendiri tanpa menghakimi orang lain....
Dan disini, monyet yang satu ini akan menunjukkan suatu institusi yang lebih sakral dari pada institusi agama. Suatu kandang institusi yang tak pernah anda sadari keberadaannya. Kandang institusi ini telah mempengaruhi institusi agama. Bukan hanya sekedar mempengaruhi, selama ini institusi agama justru bertekuk lutut dan disesuaikan dengan institusi yang satu ini....
Kandang institusi yang satu ini benar2 luar biasa..... Institusi ini jauh lebih sakral daripada institusi apapun.... Karena selama ini, sebenarnya anda lebih mempercayainya daripada anda mempercayai agama anda....

No comments:

Post a Comment